Selasa, 18 Desember 2012

Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.

www.blogadi2.blogspot.com Why people don’t trust You?
*. Seseorang kehilangan kepercayaankepada orang lain karena pernah dibohongi
*. Seseorang kehilangan kepercayaankepada orang lain karena pernah disakiti di masa lalu
*. Seseorang kehilangan kepercayaankepada orang lain karena melihat apa yang dikatakan tidak sama dengan apa yang dilakukan
*. Seseorang kehilangan kepercayaankepada orang lain karena terlihat tidak profesional dan asal berbicara
*. Seseorang kehilangan kepercayaankepada orang lain karena orang tersebut pernah mengabaikan amanah dan kepercayaan yang diberikan
*. Seseorang kehilangan kepercayaankepada orang lain karena tidak menepati janji
*. Seseorang kehilangan kepercayaankepada orang lain karena tidak datang sesuai dengan waktu yang telah disepakati
*. Seseorang kehilangan kepercayaankepada orang lain karena sering membicarakan dan membuka aib orang lain
*. Seseorang kehilangan kepercayaankepada orang lain karena dengan mudah membuka rahasia-rahasia orang yang dititipkan kepadanya.
Untuk mendapatkan kepercayaan, tinggal melakukan hal yang sebaliknya. Sederhana, bukan? Jika kepercayaan itu hilang, sungguh akansangat sulit untuk membangunnya kembali.
Berlaku jujur dan jagalah kepercayaan orang terhadap diri kita. Di zaman sekarang ini, sulit untuk mencari orang yang bisa dipercaya. Justru itu peluang betapa tingginya harga diri kita jika bisa menjadi seseorang yang layak dipercaya. Orang akan tahu apakah kita bisa dipercaya atau tidak, melalui apa yang kita lakukan.
Bagaimana menurut Anda?
Ingin ngobrol lebih lanjut dengan saya?Perhatikan: biasanya mereka akan malas belajar, malas bekerja, gemarfoya foya; dan berkemungkinan besarakan menjadi pecandu narkoba, sex bebas, dan judi!
Mari saudaraku, jadilah pejuang, jadilah petarung, dan jadilah pemenang! Kesulitan tidak perlu dicari; namun jika mereka datang, pantang dihindari. Atasi, kalahkan, dan manfaatkan untuk menjadikan kita manusia yang lebih bijaksana, dan lebih berguna bagi sesamaJadi jangan pernah meremehkan mimpi anda karena saya adalah orangyang percaya pada the power of dream, dan tentu saja harus dibarengi dengan usaha dong... man jadda wajada... siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil...Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. peluang amal jariah... www.dutatebardakwah.com/?team=3521

Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.

www.blogadi2.blogspot.com Why people don’t trust You?
*. Seseorang kehilangan kepercayaankepada orang lain karena pernah dibohongi
*. Seseorang kehilangan kepercayaankepada orang lain karena pernah disakiti di masa lalu
*. Seseorang kehilangan kepercayaankepada orang lain karena melihat apa yang dikatakan tidak sama dengan apa yang dilakukan
*. Seseorang kehilangan kepercayaankepada orang lain karena terlihat tidak profesional dan asal berbicara
*. Seseorang kehilangan kepercayaankepada orang lain karena orang tersebut pernah mengabaikan amanah dan kepercayaan yang diberikan
*. Seseorang kehilangan kepercayaankepada orang lain karena tidak menepati janji
*. Seseorang kehilangan kepercayaankepada orang lain karena tidak datang sesuai dengan waktu yang telah disepakati
*. Seseorang kehilangan kepercayaankepada orang lain karena sering membicarakan dan membuka aib orang lain
*. Seseorang kehilangan kepercayaankepada orang lain karena dengan mudah membuka rahasia-rahasia orang yang dititipkan kepadanya.
Untuk mendapatkan kepercayaan, tinggal melakukan hal yang sebaliknya. Sederhana, bukan? Jika kepercayaan itu hilang, sungguh akansangat sulit untuk membangunnya kembali.
Berlaku jujur dan jagalah kepercayaan orang terhadap diri kita. Di zaman sekarang ini, sulit untuk mencari orang yang bisa dipercaya. Justru itu peluang betapa tingginya harga diri kita jika bisa menjadi seseorang yang layak dipercaya. Orang akan tahu apakah kita bisa dipercaya atau tidak, melalui apa yang kita lakukan.
Bagaimana menurut Anda?
Ingin ngobrol lebih lanjut dengan saya?Perhatikan: biasanya mereka akan malas belajar, malas bekerja, gemarfoya foya; dan berkemungkinan besarakan menjadi pecandu narkoba, sex bebas, dan judi!
Mari saudaraku, jadilah pejuang, jadilah petarung, dan jadilah pemenang! Kesulitan tidak perlu dicari; namun jika mereka datang, pantang dihindari. Atasi, kalahkan, dan manfaatkan untuk menjadikan kita manusia yang lebih bijaksana, dan lebih berguna bagi sesamaJadi jangan pernah meremehkan mimpi anda karena saya adalah orangyang percaya pada the power of dream, dan tentu saja harus dibarengi dengan usaha dong... man jadda wajada... siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil...Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. peluang amal jariah... www.dutatebardakwah.com/?team=3521

Rabu, 12 Desember 2012

Re: KISAH SIKSA KUBUR: ORANG YG BERSIKAP KASAR TERHADAP KELUARGANYA

2011/4/14, uluran tangan <uluran.tangan@gmail.com>:
> Pada suatu hari salah seorang sahabat Nabi saw yaitu Sa'd bin Mu' ad
> meninggal dunia, dan Rasulullah saw enggan berta'ziyah kepadanya. Kemudian
> beliau diundang untuk berta'ziyah.
>
> Lalu berangkalah beliau bersama sahabat-sahabatnya untuk berta'ziyah
> kepadanya. Rasulullah saw memerintahkan para sahabatnya untuk memandikan
> Sa`d, dan beliau sendiri berdiri di dekat pintu. Ketika janazah itu
> dikafani, lalu dibawa dan dileletakkan di tempat pembaringan, Rasulullah
> saw
> ikut mengantarkan tanpa memakai sorban dan selendang. Beliau mengambil
> posisi di sebelah kanan lalu pindah ke sebelah kiri sampai janazah itu
> diantarkan ke kuburan.
>
> Setelah sampai di kuburan Rasulullah saw turun ke liang lahatnya, dan
> meletakkan batu bata secara rata di atasnya, lalu bersabda: " Duhai
> bebatuan
> kau temani aku, duhai tanah yang basa kau temani aku dan kau tutupi dia di
> antara bebatuan." Setelah kami menguburnya, menimbunnya dengan tanah dan
> meratakan kuburannya, maka Rasulullah saw bersabda: "Aku tidak tahu apakah
> Mu'ad disiksa dan siksaan itu mengalir padanya, tetapi Allah mencintai
> hamba
> yang beramal sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh-Nya.
>
> " Setelah janazah itu diratakan dengan tanah ibu Sa`d berkata: Wahai Sa`d,
> istirahatlah kamu di surga. Kemudian Rasulullah saw bersabda: " Wahai ibu
> Sa`d, janganlah kamu memaksa Tuhanmu, karena Sa`d sekarang ini sedang
> ditimpa azab kubur." Kemudian Rasulullah saw dan semua sahabat pulang dari
> kuburan. Para sahabat bertanya kepada Rasullah saw: Ya Rasulallah, kami
> melihat engkau bersikap terhadap Sa`d tidak seperti kepada yang lain,
> engkau
> mengantarkan janazah Sa`d tanpa memakai sorban dan selendang.
>
> Rasulullah saw menjawab: "Karena malaikat datang tanpa sorban dan
> selendang,
> maka aku mengikuinya." Sahabat bertanya lagi: Engkau mengambil posisi di
> sebelah kanan tempat pembaringan lalu pindah ke sebelah kiri. Rasulullah
> saw
> menjawab: "Tanganku mengikuti Jibril mengambil apa yang dia ambil." Engkau
> perintahkan kami memandikannya, dan engkau menshalatinya dan mengantarkan
> ke
> kuburnya lalu bersabda bahwa Sa`d telah ditimpa azab kubur.
>
> Rasulullah saw menjawab: "Ya, karena dia berakhlak buruk (kasar) terhadap
> keluarganya." (Al-Bihar 73 : 298 , hadis ke 11)
>
> Wassalam
>

Senin, 05 Maret 2012

Su’airah, Seorang Wanita Penghuni Surga

http://www.myblog-spesial-copy.blogspot.com/

Su’airah, Seorang Wanita Penghuni Surga
 Muslimahzone.com – Muslimah, Dia adalah seorang shahabiyyat bernama Su’airah al-Asadiyyah atau yang dikenal dengan Ummu Zufar radhiyallohu’anha. Walau para ahli sejarah tak menulis perjalanan kehidupannya secara rinci, karena hampir semua kitab-kitab sejarah hanya mencantumkan sebuah hadits dalam biografinya, namun dengan keterangan yang sedikit itu kita dapat memetik banyak faedah, pelajaran, serta teladan yang agung dari wanita shalihah ini.
 Su’airah al-Asadiyyah berasal dari Habsyah atau yang dikenal sekarang ini dengan Ethiopia. Seorang wanita yang berkulit hitam, yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan penuh ketulusan. Ia adalah perumpamaan cahaya dan bukti nyata dalam kesabaran, keyakinan dan keridhaan terhadap apa yang telah ditakdirkan Allah, Rabb Pencipta Alam semesta ini. Dia adalah wanita yang datang dan berbicara langsung dengan pemimpin orang-orang yang ditimpa musibah dan imam bagi orang-orang yang sabar, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.
 Dialog mereka berdua telah dimaktub dan dinukilkan di dalam kitab sunnah yang mulia. Telah diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam kitab shahihnya dengan sanadnya dari ‘Atha’ bin Abi Rabah ia berkata, Ibnu Abbas berkata kepadaku, “Inginkah engkau aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?” Aku pun menjawab, “Tentu saja.”
 Ia berkata, ”Wanita berkulit hitam ini (orangnya). Ia telah datang menemui Nabishallallahu’alaihi wasallam lalu berkata:
 “Sesungguhnya aku berpenyakit ayan (epilepsi), yang bila kambuh maka tanpa disadari auratku terbuka. Do’akanlah supaya aku sembuh.” Rasululloh shallallahu’alaihi wasallambersabda:
 “Jika engkau kuat bersabar, engkau akan memperoleh surga. Namun jika engkau ingin, aku akan berdoa kepada Allah agar Dia menyembuhkanmu.”
 Maka ia berkata:”Aku akan bersabar.” Kemudian ia berkata:”Sesungguhnya aku (bila kambuh maka tanpa disadari auratku) terbuka, maka mintakanlah kepada Allah supaya auratku tidak terbuka.” Maka Beliau shallallahu ’alaihi wasallam pun mendo’akannya. (HR Al-Bukhari 5652)
 Perhatikanlah … betapa tingginya keimanan wanita ini. Ia berusaha menjaga hak-hak Allah dalam dirinya. Tak lupa pula mempelajari ilmu agama-Nya. Meski ditimpa penyakit, ia tidak putus asa akan rahmat Allah dan bersabar terhadap musibah yang menimpanya. Sebab ia mengetahui itu adalah sesuatu yang diwajibkan oleh Allah. Bahwasanya tak ada suatu musibah apapun yang diberikan kepada seorang mukmin yang sabar kecuali akan menjadi timbangan kebaikan baginya pada hari kiamat nanti.
 إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
 “ Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan diberi pahala tanpa batas.” (QS Az-Zumar :10)
 Di dalam musibah atau cobaan yang diberikan Allah kepada manusia terkandung hikmah yang agung, yang dengannya Allah ingin membersihkan hambanya dari dosa. Dengan keyakinan itulah Su’airah lebih mengutamakan akhirat daripada dunia, kerana apa yang ada disisi Allah lebih baik dan kekal. Dan Ketika diberikan pilihan kepadanya antara surga dan kesembuhan, maka ia lebih memilih surga yang abadi. Akan tetapi di samping itu, ia meminta kepada Rasululloh shallallahu ’alaihi wasallam untuk mendoakan agar auratnya tidak terbuka bila penyakitnya kambuh, karena ia adalah waniya yang telah terdidik dalam madrasah ‘iffah (penjagaan diri) dan kesucian, hasil didikan Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam, dan menjaga hak Allah yang telah memerintahkan wanita muslimah untuk menjaga kehormatan dirinya dengan menutup aurat. Allah subhanahu wa ta’allaberfirman:
 وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ
 “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.” (Qs An-Nur: 31)
 Su’airah telah memberikan pelajaran penting bagi para wanita yang membuka auratnya, bahwa hendaknya mereka bersyukur kepada Allah ta’alla atas nikmat kesehatan yang telah dilimpahkan kepada mereka. Berpegang dengan hijab yang syar’i adalah jalan satu-satunya untuk menuju kemuliaan dan kemenangan hakiki, karena ia adalah mahkota kehormatannya. Dalam permintaannya, Su’airah hanya meminta agar penyakit yang membuatnya kehilangan kesadarannya itu tidak menjadi sebab terbukanya auratnya, padahal dalam keadaan itu pena telah diangkat darinya! Akan tetapi, ia tetap berpegang dengan hijab dan rasa malunya!
 Betapa jauhnya perbandingan antara wanita yang pemalu dan penyabar ini dengan mereka yang telanjang yang tampil dilayar-layar kaca dan terpampang di koran dan majalah-majalah. Tak perlu kita mengambil contoh terlalu jauh sampai ke negara-negara barat sana. Cukuplah kita perhatikan di negara kita tercinta ini saja, banyak kita temukan wanita-wanita telanjang berlalu lalang dengan santainya di setiap lorong dan sudut kota, bahkan di kampung-kampung tanpa rasa malu sedikitpun. Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam telah sebutkan perihal mereka ini dengan sabdanya:
 صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
 “ Ada dua golongan penduduk neraka yang aku belum pernah melihat mereka: satu kaum yang memiliki cemeti seperti ekor sapi dimana mereka memecut manusia dengannya, dan kaum wanita yang berpakaian akan tetapi telanjang, genit dan menggoda, (rambut) kepala mereka seperti punuk onta yang miring. Sungguh mereka tidak akan masuk surga bahkan tidak akan mendapati baunya, padahal bau surga bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian (jauhnya).” (HR Muslim 5704)
 Mereka tak ubahnya seperti binatang yang kemana-mana tak berpakaian karena mereka memang tidak berakal! Keluarnya mereka telah merusak pandangan orang-orang yang berakal. Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam juga bersabda tentang mereka:
 الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتْ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَان
 “Seorang wanita itu (seluruhnya) aurat. Apabila ia keluar (rumah) maka setan akan membuat mereka nampak indah di hadapan orang-orang yang memandanginya.” (HR Tirmidzi 1206, dishahihkan al-Albani dalam Shahihul Jami’ no 6690)
 Dan sungguh semua itu bertolak belakang dengan fitrah manusia. Allah ta’ala berfirman:
 وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ (١٧٩)
 “ Sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah). Dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah). Dan mereka memiliki telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Qs Al A’raf :179)
 Demikianlah sosok Su’airah al-Asadiyyah radhiyallahu’anha, wanita yang dipuji Rasulullahshallallahu ’alaihi wasallam akan kesabaran dan ‘iffah (penjagaan diri)nya. Semoga pelajaran agung yang telah diwariskannya dapat menjadi acuan bagi wanita muslimah menuju keridhaan Allah subhanahu wa ta’alla, dan menjadikan kita penghuni surga sebagaimana Su’airah, Aamiin.
 sumber: majalah Mawaddah Edisi 7 tahun ke-3
 (zafaran/muslimahzone.com)

Su’airah, Seorang Wanita Penghuni Surga

http://www.myblog-spesial-copy.blogspot.com/

Su’airah, Seorang Wanita Penghuni Surga
 Muslimahzone.com – Muslimah, Dia adalah seorang shahabiyyat bernama Su’airah al-Asadiyyah atau yang dikenal dengan Ummu Zufar radhiyallohu’anha. Walau para ahli sejarah tak menulis perjalanan kehidupannya secara rinci, karena hampir semua kitab-kitab sejarah hanya mencantumkan sebuah hadits dalam biografinya, namun dengan keterangan yang sedikit itu kita dapat memetik banyak faedah, pelajaran, serta teladan yang agung dari wanita shalihah ini.
 Su’airah al-Asadiyyah berasal dari Habsyah atau yang dikenal sekarang ini dengan Ethiopia. Seorang wanita yang berkulit hitam, yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan penuh ketulusan. Ia adalah perumpamaan cahaya dan bukti nyata dalam kesabaran, keyakinan dan keridhaan terhadap apa yang telah ditakdirkan Allah, Rabb Pencipta Alam semesta ini. Dia adalah wanita yang datang dan berbicara langsung dengan pemimpin orang-orang yang ditimpa musibah dan imam bagi orang-orang yang sabar, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.
 Dialog mereka berdua telah dimaktub dan dinukilkan di dalam kitab sunnah yang mulia. Telah diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam kitab shahihnya dengan sanadnya dari ‘Atha’ bin Abi Rabah ia berkata, Ibnu Abbas berkata kepadaku, “Inginkah engkau aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?” Aku pun menjawab, “Tentu saja.”
 Ia berkata, ”Wanita berkulit hitam ini (orangnya). Ia telah datang menemui Nabishallallahu’alaihi wasallam lalu berkata:
 “Sesungguhnya aku berpenyakit ayan (epilepsi), yang bila kambuh maka tanpa disadari auratku terbuka. Do’akanlah supaya aku sembuh.” Rasululloh shallallahu’alaihi wasallambersabda:
 “Jika engkau kuat bersabar, engkau akan memperoleh surga. Namun jika engkau ingin, aku akan berdoa kepada Allah agar Dia menyembuhkanmu.”
 Maka ia berkata:”Aku akan bersabar.” Kemudian ia berkata:”Sesungguhnya aku (bila kambuh maka tanpa disadari auratku) terbuka, maka mintakanlah kepada Allah supaya auratku tidak terbuka.” Maka Beliau shallallahu ’alaihi wasallam pun mendo’akannya. (HR Al-Bukhari 5652)
 Perhatikanlah … betapa tingginya keimanan wanita ini. Ia berusaha menjaga hak-hak Allah dalam dirinya. Tak lupa pula mempelajari ilmu agama-Nya. Meski ditimpa penyakit, ia tidak putus asa akan rahmat Allah dan bersabar terhadap musibah yang menimpanya. Sebab ia mengetahui itu adalah sesuatu yang diwajibkan oleh Allah. Bahwasanya tak ada suatu musibah apapun yang diberikan kepada seorang mukmin yang sabar kecuali akan menjadi timbangan kebaikan baginya pada hari kiamat nanti.
 إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
 “ Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan diberi pahala tanpa batas.” (QS Az-Zumar :10)
 Di dalam musibah atau cobaan yang diberikan Allah kepada manusia terkandung hikmah yang agung, yang dengannya Allah ingin membersihkan hambanya dari dosa. Dengan keyakinan itulah Su’airah lebih mengutamakan akhirat daripada dunia, kerana apa yang ada disisi Allah lebih baik dan kekal. Dan Ketika diberikan pilihan kepadanya antara surga dan kesembuhan, maka ia lebih memilih surga yang abadi. Akan tetapi di samping itu, ia meminta kepada Rasululloh shallallahu ’alaihi wasallam untuk mendoakan agar auratnya tidak terbuka bila penyakitnya kambuh, karena ia adalah waniya yang telah terdidik dalam madrasah ‘iffah (penjagaan diri) dan kesucian, hasil didikan Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam, dan menjaga hak Allah yang telah memerintahkan wanita muslimah untuk menjaga kehormatan dirinya dengan menutup aurat. Allah subhanahu wa ta’allaberfirman:
 وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ
 “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.” (Qs An-Nur: 31)
 Su’airah telah memberikan pelajaran penting bagi para wanita yang membuka auratnya, bahwa hendaknya mereka bersyukur kepada Allah ta’alla atas nikmat kesehatan yang telah dilimpahkan kepada mereka. Berpegang dengan hijab yang syar’i adalah jalan satu-satunya untuk menuju kemuliaan dan kemenangan hakiki, karena ia adalah mahkota kehormatannya. Dalam permintaannya, Su’airah hanya meminta agar penyakit yang membuatnya kehilangan kesadarannya itu tidak menjadi sebab terbukanya auratnya, padahal dalam keadaan itu pena telah diangkat darinya! Akan tetapi, ia tetap berpegang dengan hijab dan rasa malunya!
 Betapa jauhnya perbandingan antara wanita yang pemalu dan penyabar ini dengan mereka yang telanjang yang tampil dilayar-layar kaca dan terpampang di koran dan majalah-majalah. Tak perlu kita mengambil contoh terlalu jauh sampai ke negara-negara barat sana. Cukuplah kita perhatikan di negara kita tercinta ini saja, banyak kita temukan wanita-wanita telanjang berlalu lalang dengan santainya di setiap lorong dan sudut kota, bahkan di kampung-kampung tanpa rasa malu sedikitpun. Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam telah sebutkan perihal mereka ini dengan sabdanya:
 صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
 “ Ada dua golongan penduduk neraka yang aku belum pernah melihat mereka: satu kaum yang memiliki cemeti seperti ekor sapi dimana mereka memecut manusia dengannya, dan kaum wanita yang berpakaian akan tetapi telanjang, genit dan menggoda, (rambut) kepala mereka seperti punuk onta yang miring. Sungguh mereka tidak akan masuk surga bahkan tidak akan mendapati baunya, padahal bau surga bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian (jauhnya).” (HR Muslim 5704)
 Mereka tak ubahnya seperti binatang yang kemana-mana tak berpakaian karena mereka memang tidak berakal! Keluarnya mereka telah merusak pandangan orang-orang yang berakal. Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam juga bersabda tentang mereka:
 الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتْ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَان
 “Seorang wanita itu (seluruhnya) aurat. Apabila ia keluar (rumah) maka setan akan membuat mereka nampak indah di hadapan orang-orang yang memandanginya.” (HR Tirmidzi 1206, dishahihkan al-Albani dalam Shahihul Jami’ no 6690)
 Dan sungguh semua itu bertolak belakang dengan fitrah manusia. Allah ta’ala berfirman:
 وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ (١٧٩)
 “ Sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah). Dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah). Dan mereka memiliki telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Qs Al A’raf :179)
 Demikianlah sosok Su’airah al-Asadiyyah radhiyallahu’anha, wanita yang dipuji Rasulullahshallallahu ’alaihi wasallam akan kesabaran dan ‘iffah (penjagaan diri)nya. Semoga pelajaran agung yang telah diwariskannya dapat menjadi acuan bagi wanita muslimah menuju keridhaan Allah subhanahu wa ta’alla, dan menjadikan kita penghuni surga sebagaimana Su’airah, Aamiin.
 sumber: majalah Mawaddah Edisi 7 tahun ke-3
 (zafaran/muslimahzone.com)